Langkah itu dilakukan dengan mensosialisasikan penyakit zoonosis kepada petugas lapangan, BP3K, Kepala Bidang yang Membidangi Kesmavet, Kepala Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh), petugas RPH/TPH dan petugas juru sembelih.
Kepala Disbunnak, Yusuf Giasi didampingi Kasubdin Keswan dan Kesmavet, Nancy Lahay mengungkapkan, Gorontalo merupakan salah satu daerah percepatan pencapaian swasembada daging sapi. Keberhasilan program tersebut turut ditentukan oleh kesiapan untuk mengatasi penyebaran penyakit menular. "Karena itu perlu dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hewan yang bersifat zoonosis, terutama pada sapi," tegasnya. Ia pun berharap, melalui sosialisasi zoonosi dapat menjamin ketentraman masyarakat dalam mengkonsumsi produk ternak.
Kepala Seksi Keswan Marhaeni MoO mengungkapkan perlunya sosialisasi dilaksanakan, terlebih lagi menghadapi lebaran Idul Adha. "Untuk menyembelih hewan qurban, harus sesuai Standar Operasional (SoP), dimana pemotongan harus dilakukan di RPH/TPH, dengan melalui proses pemeriksaan, sehingga pangan yang akan dikonsumsi masyarakat adalah pangan yang ASUH," katanya.